BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semua orang pasti memiliki
cita-cita. Cita-cita
ya itulah sepenggal kalimat yangs sering dipertanyakan kepada anak-anak, semua
orang tua pasti pernah menanyakan kalimat itu kepada anak-anaknya. Jawaban yang
paling popular adalah “ingin menjadi dokter”. Tidak hanya jawaban pada masa
kecil saja tapi juga ketika masa remaja jawabann yapun sama. Ilmu kedokteran
sekarang ini adalah ilmu yang paling diminati. Mengapa? Oleh sebab itu kami
akan menguraikan dan menelaah tentang kedokteran dalam sebuah karya ilmiah ini.
Kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu
kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara
mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat
dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang
sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari
pengetahuan tersebut.
1.2 BATASAN MASALAH
Didalam pembuatan karya tulis ini
penulis akan membahas mengenai
a.
Definisi kedokteran
b.
Sejarah kedokteran
c.
Alasan kedokteran sangat diminati
d.
Cara menjadi dokter
e.
Kondisi
peminat kedokteran
1.3 PERUMUSAN MASALAH
a.
Apa itu kedokteran?
b.
Mengapa kedokteran banyak diminati?
c.
Bagaimana sesungguhnya kedoteran itu?
d.
Berapa persentase peminat
kedokteran
1.4 TUJUAN PENULISAN
a.
Memberitahukan kepada pembaca untuk peluang untuk menjadi dokter
b.
Memberikan informasi tentang kedokteran
1.5 METODE PENULISAN
a. Dalam membuat karya ilmiah ini, penulis
mengunakan metode studi pustaka. Penulis mempelajari beberapa buku referensi
yang sesuai dengan permasalahan yang penulis bahas dalam karya ilmiah ini.
b. Penulis juga mengunakan metode
penelitian,yakni penulis menyurvei berapa banyak peminat ilmu kedokteran dalam
satu kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 DEFINISI
Kedokteran (
Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari
tentang penyakit dan
cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang
ilmu
kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan
manusia dan
mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan
pengobatan
pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang
sistem tubuh
manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari
pengetahuan
tersebut.
Definisi Dokter adalah seorang
tenaga kesehatan (dokter) yang menjadi tempat
kontak
pertama pasien dengan dokternya untuk menyelesaikan semua masalah
kesehatan yang dihadapi
tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan
usia, dan
jenis kelamin, sedini dan sedapat mungkin, secara menyeluruh,
paripurna,
bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan
profesional
kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang
efektif dan
efisien serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum,
etika dan
moral. Layanan yang diselenggarakannya adalah sebatas kompetensi
dasar kedokteran yang
diperolehnya selama pendidikan kedokteran.
1.2 SEJARAH
Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam
masyarakat awal menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan
kepercayaan magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa benda
mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.
Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang
di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi
sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan
penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal yang
dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap
teori-teori besar kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat semakin
lemahnya kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu.
Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based
medicine) adalah tindakan yang kini dilakukan untuk memberikan cara kerja yang
efektif dan menggunakan metode ilmiah serta informasi sains global yang modern.
Kini, ilmu genetika telah memengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini
dimulai dengan ditemukannya gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan
genetik, dan perkembangan teknik biologi molekuler.
Ilmu herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai dengan
penemuan Heinrich
Hermann Robert Koch bahwa
penyakit disebarkan melalui bakteria (sekitar tahun 1880), yang kemudian disusul penemuan antibiotik (sekitar tahun 1900-an). Antibiotik yang
pertama kali ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari anilina. Penanganan terhadap penyakit infeksi
berhasil menurunkan tingkat infeksi pada masyarakat Barat. Oleh karena itu
dimulailah industri obat.
1.2 ALASAN KEDOKTERAN SANGAT
DIMINATI
1.Harta melimpah
Bukan hal yang rahasia lagi jika
dokter identik dengan kekayaan. Ingin mobil mewah, rumah mewah, atau bisa
membeli ini itu? Ini adalah jawaban dari pertanyaan orang-orang yang ingin
menjadi dokter. Contoh saja, hanya dengan memeriksa pasien dokter akan mendapat
fee yang cukup lumayan, dokter kandungan sekali periksa ada yang mencapai 500
ribu!
2.Status di Masyarakat
Jika ada suatu komunitas
masyarakat, biasanya dokter akan mendominasi di masyarakat itu. Banyak
penyelesaian masalah yang dipertimbangkan oleh pemikiran si dokter di
lingkungannya. Hal ini menjadikan dokter memiliki status tersendiri di
lingkungan masyarakat dan sangat dihormati.
3.Mudah Jodoh
Ibu Calon Mertua biasanya sangat
menyukai dokter, bahkan tak sedikit yang berharap anaknya mendapat jodoh
dokter. Inilah yang melandasi beberapa orang untuk menjadi dokter, walaupun bukan
alasan utamanya. Seorang dokter akan lebih cenderung mudah untuk didekati lawan
jenis. Ini berkaitan juga dengan aura positif dokter.
4.Sosial
Sosial adalah alasan utama
mengapa seseorang menjadi dokter. Memang tidak menafikkan alasan lain, namun
kebanyakan orang ingin menjadi dokter karena alasan ingin membantu sesama.
Seorang dokter ini biasanya memiliki jiwa sosial tinggi. Banyak dari mereka
yang rela merantau ke pelosok desa atau tempat terpencil guna mengabdikan diri
ke masyarakat.
1.3 CARA MENJADI DOKTER
Saat ini saya akan sedikit mengulas trik dan tips
para remaja untuk menjadi seorang dokter. langkah pertama, bulatkan tekad untuk
mjd dokter, kedua ikhtiar yang bersungguh-sungguh, ketiga do`a. pertama kenapa
juga kita harus punya tekad untuk jadi dokter, karena dengan tekad yang kuat
kita bisa meraih impian kita loh. beda banget kalau kamu ga punya tekad utk
meraih apa yg km impikan. hidup jadi lebih redup, tak bergairah, kurang
tantangan, macet, dan tidak punya motivasi. kalo kita punya tekad yang kuat
untuk meraih cita-cita, maka kita akan lebih bergairah, kreatif, inovatif dan
semangat dalam menempuh aral rintangan yang menghadang. kedua, impian dan tekad
yang kuat tanpa disertai dengan ikhtiar yang besar akan menghasilkan panjang
angan alias pemimpi belaka. Ikhtiar dapat berupa
membaca, mencari pengalaman dari orang lain, menulis apa yang kita baca alias
mengikat makna, serta bermimpi. kenapa kita harus bermimpi? karena sukses
berasal dari impian kita. ketiga do`a, tanpa do`a kita tidak akan mendapatkan
apa yg kita mau. karena segala penentu tujuan hidup kita yg paling dominan
adalah Allah, SWT. jd dg tekad yang kuat, ikhtiar yg besar dan berdo`a, sy
yakin 200 % impianmu terwujud. erikut ini sedikit gambaran tentang seperti
pendidikan dokter itu. Jika melalui SMPTN memang kompetisinya sangat ketat.
Jumlah peminatnya puluhan ribu sedangkan kursi yang tersedia tak
lebih dari 150. Itu bagi perguruan tinggi yang belum BHP. Bagi yang sudah
berstatus BHP atau menuju BHP biasanya diistilahkan dengan BLU (Badan Layanan
Umum), kuota SMPTN kadang tergerus sangat kecil hingga dibawah 20 %.
Umumnya mereka menerima lebih banyak dari program non subsidi atau mahasiswa
asing karena tentunya pendapatan
universitas akan jauh lebih besar.
Secara umum pendidikan dokter dibagi dalam dua fase.
Fase preklinik dimana mahasiswa sama dengan mahasiswa lainnya, belajar di
kampus, ikut praktikum, melakukan riset. Dahulu fase ini paling cepat dilalui
sekitar 8 semester, jika lancar-lancar saja tentunya. Walaupun banyak yang molor
hingga 5 sampai 6 tahun. Setelah melampaui fase ini dan mendapatkan gelar
Sarjana Kedokteran (S.Ked), selanjutnya mereka kan memasuki
tahap pendidikan profesi atau kepaniteraan klinik, Coass, atau Clerkship di
Rumah Sakit
Dahulu di tahun-tahun awal kita belajar tentang
dasar-dasar pendidikan dokter, seperti anatomi, histologi, dan semacamnya
sebelum belajar tentang penyakit. Namun sekarang semua diintegrasikan ke dalam
model system, misalnya system kardiovaskular, pada saat yang sama mahasiswa
akan belajar tentang anatomi, fisiologi, histologi, patofisiologi, farmakologi
dan seterusny terkait dengan system itu. Pendekatan yang digunakan adalah
dengan menggunakan PBL, contohnya untuk system cardiovaskular mahasiswa akan
diberikan problem tentang penyakit kardiovaskuler untuk didiskusikan.
Model PBL dalan pendidikaan dokter membuat mahasiswa harus belajar untuk mencari sendir ireferensi tentang sebuah topik, baik dari buku maupun penelusuran
internet. Mereka nantinya akan mendiskusikan itu dalam kelompok-kelompok kecil
yang yang didampingi oleh seorang dosen tutor.
Model PBL dalam Pendidikan dokter ini pun ternyata
sangat ampuh meruntuhkan sekat komunikasi antara mahasiswa dan dosen. Dahulu
dosen adalah pusat pembelajaran. Sosok dosen begitu dominannnya hingga apa yang
kita tahu, atau lulus tidaknya seorang mahasiswa sangat tergantung dari sang
dosen. Mahasiswa tak lagi segan bertanya pada dosennya. Dosen pun jadi harus
belajar banyak karena setiap saat bisa ditanya mahasiswanya.
Selain itu pada model pendidikan dokter dengan model
system maka mahasiswa pun diajarkan keterampilan klinik secara dini yang
dahulunya baru diajarkan setelah seorang mahasiswa kedokteran menjalani fase
coass di rumah sakit.
Di akhir pendidikan mahasiswa kedokteran juga
melakukan riset sebagaimana mahasiswa di fakultas lain. Walaupun ada beberapa
fakultas yang risetnya dibuat saat mereka kepaniteraan klinik terutama di
bagian kedokteran komunitas. Dan jika semua mata kuliah telah dilulusi termasuk
riset sudah dilaksanakan, maka bersiap-siaplah seorang mahasiswa melangkah ke
kawah candaradimuka berikutnya, rumah sakit.
1.5 KONDISI PEMINAT KEDOKTERAN
Sudah sejak dahulu, bidang
kedokteran populer. Terlihat dari banyaknya mahasiswa kedokteran yang semakin
bertambah jumlahnya. dan juga hasil pengamatan dari sebuah kelas menunjukkan
40% peminat kedokteran,20 % peminat bidang kesehatan yan lainnya dan 40%
diluarbidang kesehatan.
Selain alasan ekonomi yang mapan, sebagian orang mengaku lewat bidang ini
mereka dapat mengabdikan diri dan turut membantu orang-orang yang membutuhkan
bantuannya. Seperti Sophia Hage misalnya, "Kedengarannya klise, but it's
true. Saya termasuk orang yang percaya bahwa masing-masing dari kita punya
peran dalam dunia ini. Dan saya menemukan kebahagiaan ketika saya dapat
menolong orang atau membantu orang, bahkan di hal terkecil sekalipun. Pada
akhirnya hal yang mendorong saya adalah keinginan untuk berguna bagi orang lain
melalui apa yang saya perbuat, bahkan mungkin setelah saya tak ada di dunia
ini. Saya ingin berusaha sebaik mungkin to leave my mark in the world and try
to make it better. Oleh karena itu, saya akhirnya memutuskan menjadi dokter
karena merasa bahwa dalam posisi ini saya lebih berpeluang membantu
menyampaikan pesan yang bermanfaat bagi orang banyak," tegasnya.
Berikut ini
lima jawaban paling populer yang kami dapat:
1.
Dokter
Meskipun menggapainya tak semudah mengimpikannya, dokter ternyata masih menjadi
cita-cita yang paling populer di anak-anak. Entah mungkin karena pengaruh
mudahnya mengikuti tren cita-cita keren teman-teman lainnya saat masih kecil.
Namun, setelah dewasa tidak sedikit orang yang harus meninggalkan impian mereka
sebagai dokter dan memilih karier yang lebih cocok dengan karakter diri
sendiri.
2. Pilot
Seberapa sering kamu diajak oleh ayah dan ibu melihat pesawat di bandara?
Kebiasaan untuk melihat pesawat lepas landas dan terbang di angkasa ternyata
bisa menjadi salah satu acuan keinginan seseorang untuk berkarier sebagai
seorang pilot ketika dewasa. Tapi apakah setelah dewasa kamu akan menjadi
pilot? Siapa yang tahu…
3.
Pengusaha
Dari awal, anak yang bercita-cita sebagai pengusaha sudah ditunjukkan dengan
bakat senang berbisnis. Pertandanya dapat diidentifikasikan dengan mulai dari
coba-coba jualan pensil, buku hingga hobi menjual makanan kecil di waktu
istirahat di sekolah.
4. Guru
Dengan intensitas pertemuan dengan guru setiap hari, tidak heran jika kamu
mengidolakan salah seorang sosok guru di sekolah. Dengan bercita-cita mulia
sebagai guru. biasanya saat masih kecil kamu banyak menghabiskan waktumu untuk
belajar dan senang membantu teman-teman kamu dalam memahami dan mengerjakan
tugas rumah yang kurang dimengerti.
5.
Astronot
Menjadi seorang astronot ternyata tak semudah yang dibayangkan, cita-cita yang
satu ini merupakan yang paling susah untuk direalisasikan terutama di
Indonesia. Banyak yang mesti meninggalkan impiannya ketika dewasa dan
menetapkan pilihan karir yang lebih realistis. Meskipun tidak ada yang tidak
mungkin, tetaplah “gantungkan cita-citamu setinggi langit.”
Pendidikan kedokteran yang ada di beberapa
perguruan tinggi (PT), baik negeri maupun swasta hingga sekarang masih menjadi
incaran bagi calon mahasiswa baru di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
dan Jawa Tengah (Jateng). Program studi (prodi) keguruan juga mulai banyak
diminati.
Untuk kedokteran daya tampung yang
ada rata-rata satu kursi diperebutkan 40 peserta. Selain itu, jumlah peminat
juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya di UGM, dari 15.000 peminat
pada 2010, naik menjadi 21.000-an pendaftar pada 2011. Padahal daya tampung
untuk pendidikan dokter di UGM hanya 431 kuota.
“Pendidikan dokter hingga sekarang memang masih menjadi jurusan favorit, meski
pada tahun ini, untuk perbandingan kuota bukan yang tertinggi, yaitu 1:35, atau
kalah dengan kuota dari jurusan lain, yakni teknologi informatika (TI), yakni
1: 41,” kata Sekretaris Direktorat Administrasi Akademik (DAA) UGM Agus
Wiranto.
Hal yang sama juga terjadi di Universitas Islam Indonesia (UII). Direktur
Akademik UII Revianto B Susanto mengungkapkan sebagaimana pada tahun-tahun
sebelumnya, pendidikan dokter di UII memang masih menjadi plihan favorit bagi
para calon mahasiswa baru di UII. Meskipun begitu, jika melihat dari jumlah
peminat dan kuota memang pendidikan dokter bukan lagi yang tertinggi. Sebab ada
jurusan lain pada 2011 perbandingan antara daya tampung dengan pendaftar masih
ada yang lebih tinggi. “Yang jelas untuk pendidikan dokter masih menjadi jurusan
favorit,” tandasnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Jawa
Tengah. Di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), prodi kedokteran yang
belum lama dibuka juga sudah kebanjiran peminat. Rektor Unimus,Prof Djamaluddin
Darwis mengakui bahwa prodi kedokteran menjadi yang paling diminati. Meski
demikian, kuota yang disediakan tidak akan ditambah mengingat kuota tersebut
sudah ditetapkan oleh Dirjen Dikti.
“Kalau ke depan kemungkinan bisa saja ditambah. Tentunya atas persetujuan dari
pusat. Karena ini menyangkut dengan lulusan sebagai dokter semua harus
disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak bisa sembarangan,” katanya.
Siswa yang berminat kuliah di
Fakultas Kedokteran melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi
negeri (SNMPTN) undangan sebanyak 1.055 siswa, jalur SNMPTN ujian tulis saat
itu sebanyak 1.949 peserta.
Padahal, yang diterima hanya 32
orang untuk SNMPTN dari jalur undangan dan 69 orang dari jalur SNMPTN ujian
tulis. Jadi, dirata-rata keketatan peminat di Fakultas Kedokteran Universitas
Jember sebesar 3 persen. Artinya, hanya 3 persen yang diterima dari semua
peminat sehingga secara umum angka keketatan untuk semua program studi di
Universitas Jember ada di angka 14 persen.
Justru minat menjadi dokter gigi
berada di urutan ketiga dan masih kalah dari Fakultas Kesehatan Masyarakat
untuk kelompok IPA. Peminat Fakultas Kedokteran sebanyak 986 siswa melalui
jalur undangan dan 1.417 orang jalur ujian tulis. Fakultas Kesehatan Masyarakat
hanya menerima 50 mahasiswa dari jalur undangan dan 129 mahasiswa dari ujuan
tulis.
Justru minat mahasiswa menjadi
dokter gigi yang melalui jalur undangan 641 orang dan peminat lewat jalur ujian
tulis sebanyak 966 orang. FKG Universitas Jember hanya menerima 40 mahasiswa
undangan dan 77 mahasiswa dari ujian tulis. "Memang fakultas dari rumpun
kesehatan masih menjadi favorit seperti tahun-tahun lalu," tutur Rokhani.
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
a.
Kedokteran
adalah suatu ilmu
dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya.
b.
Alasan
menjadi dokter antara lain adalah gajinya yang besar, igin membantu
sesama,terkenal dimasyarakat, mudah mendapat jodoh dan lain-lain.
c.
Menjadi
dokter adalah cita-cita terpopuler dari dulu hingga sekarang.
d.
Peminat
jurusan kedokteran di Indonesia semakin meningkat.
1.2 DAFTAR PUSTAKA